Jika tak terbiasa pijat, memang tak mudah untuk mempercayakan tubuh kita kepada terapi. Sangat mungkin ada banyak pertanyaan yang sebaiknya Anda ajukan saat pertama kali mendaftar untuk melakukan terapi pemijatan. Mungkin Anda agak kurang nyaman terpaksa membuka baju di depan orang yang tidak Anda kenal. Atau Anda khawatir pemijatan yang dilakukan akan meninggalkan rasa nyeri. Bisa jadi Anda punya harapan besar rasa sakit punggung yang mendera bertahun-tahun bisa luntur seketika setelah pemijatan.
Meski hal-hal itu bisa Anda tanyakan saat pertama kali masuk ke tempat terapi, tapi beberapa panduan berikut seperti disarikan dari laman WebMD bisa menjadi pegangan Anda.
1. Terapi pijat apa yang dibutuhkan?
Ada banyak jenis terapi pijat. Ada yang sekadar untuk membuat relaks seluruh tubuh, lebih fokus pada sendi dan otot, serta ada pula yang bertujuan untuk pengobatan. Bicarakan dengan terapis Anda dan sesuaikan dengan kebutuhan Anda.
2. Bagaimana memilih terapis?
Masing-masing terapis punya kemampuan berbeda, cobalah untuk dengan teliti memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda. Tak ada salahnya juga mencoba sampai Anda menemukan yang paling terasa cocok.
3. Pentingkah mengatur jadwal sebelum pijat?
Ya, sangat disarankan untuk menjadwalkan sesi terapi sehari sebelumnya. Ini juga penting agar Anda punya persiapan sebelum terapi. Misalnya tidak disarankan pemijatan dilakukan sejam setelah makan atau berolahraga. Lebih baik lagi jika Anda sempat bersantai sejenak sebelum terapi dimulai. Demikian pula usai pemijatan, sangat disarankan untuk bersantai sejenak sebelum melakukan kegiatan lain.
4. Haruskah membuka baju?
Tidak harus. Anda diizinkan untuk membuka sejauh mana yang membuat Anda merasa nyaman. Tentunya terapis juga mungkin akan memberikan penutup tubuh jika Anda tak ingin membuka baju. Pada beberapa teknik pemijatan tetap bisa dilakukan dengan pelapis kain.
5. Apakah pemijatan akan terasa sakit?
Seharusnya tidak sama sekali. Namun Anda harus terbuka pada sang terapis. Jika Anda merasa pemijatan dan tekanan yang diberikan terlalu keras, sampaikan saja. Anda tak harus menahan diri jika memang terasa tidak nyaman. Anda semestinya akan merasakan rasa relaks usai pemijatan. Jikapun ada sedikit rasa nyeri, semestinya itu adalah rasa nyeri yang ‘baik’ seperti layaknya Anda habis berolah raga.
6. Apakah harus bicara selama terapi pemijatan?
Terserah Anda. Ada yang suka sekali bicara selama terapi, ada pula pasien yang lebih memilih diam sembari menikmati musik, aroma dan pemijatan. Namun jika sang terapis yang memulai pembicaraan dan Anda tak ingin diganggu, sampaikan saja Anda kurang nyaman dan ingin berdiam diri.
7. Bagaimana jika jatuh tertidur saat pemijatan?
Tak masalah. Anda mungkin akan merasa sedikit mengantuk karena terlalu rileks. Jangan khawatir jika Anda jatuh tertidur. Bahkan tertidur saat menjalani sesi pemijatan dianggap sebagai pertanda bagus. Terapis yang baik semestinya akan membiarkan Anda tertidur , lalu membangunkan begitu sesi berakhir.