WhatsApp

+62 812-3299-9470

Email

[email protected]

Jam Buka

Senin - Jum'at: 08.30AM - 04.30PM Sabtu: 08.30 AM - 01.30 PM

Bagi Informasi Ini

pelatihan spa – Memiliki tubuh sehat merupakan salah satu hal utama dalam kehidupan. Mencari pengobatan untuk menyembuhkan penyakit merupakan usaha yang perlu dilakukan. Belakangan santer terdengar terapi totok aura dengan teknik akupresur dan bioenergi diyakini dapat mengembalikan keseimbangan metabolisme tubuh sehingga sistem tubuh bekerja dengan baik.Demikian diungkapkan Salma Dian Priharjati mengenai totok aura. “Metode totok aura ini memberikan manfaat kesehatan, kecantikan dan kebugaran dari luar dan dalam dengan teknik akupresur dan bioenergi untuk menghasilkan penyehatan aura,” ungkapnya.


Salah satu teknik totok aura yang bisa membantu memperbaiki sistem tubuh adalah totok getar syaraf (TGS). TGS sendiri dikembangkan oleh Aria Abiasa, suami dari Dian panggilan akrab Salma Dian pemilik Dian Kenanga dengan menggunakan kekuatan dzikir. Aria menuturkan, saat masih bersekolah dia sudah terbiasa melakukan pengobatan dengan melakukan penotokan pada kedua ujung jempol kaki.

“Dengan kekuatan zikir maka tangan akan dengan refleks mengikuti titik getar  pada pasien yang menjadi penghambat kerja otak kecil. Saya mengembangkan totok getar syaraf di Dian Kenanga dengan dasar yang sama yaitu titik totok pertama di ujung jempol kaki. Untuk mendapatkan tenaga prana, terapis dilatih seni pernapasan dan untuk titiknya dipakemkan oleh istri saya dengan pedoman akupresur,” ungkap Aria.

Apabila metabolisme tubuh tidak ideal maka kerja otak juga akan kacau. Keadaan itu akan membuat tubuh terasa lelah dan tidak mampu menghasilkan sistem pertahanan tubuh atau antibodi. Dengan menghasilkan antibodi maka tubuh akan tahan terhadap penyakit. Lebih lanjut Aria menjelaskan, TGS akan memperlancar sirkulasi darah sehingga pasokan oksigen tidak mengalami hambatan dan daya tahan tubuh serta kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi meningkat.

Langkah TGS

Prinsip-prinsip terapi TGS sama dengan terapi refleksi pada umumnya. Namun yang membedakan adalah pengerahan tenaga dalam atau perana oleh terapis. Sebelum dilakukan penotokan kaki pasien akan direndam terlebih dahulu di air hangat yang dicampur minyak aroma. Hal tersebut dilakukan agar titik-titik saraf di telapak kaki jadi lentur.

Selanjutnya terapis akan mulai menotok ujung jempol kaki yang diyakini sebagai titik yang berhubungan langsung dengan saraf otak kecil. Tentunya penotokan itu juga dengan penyaluran tenaga prana, maka tidak heran meski pun terapis hanya menotok dengan pelan tekanan akan sangat terasa.

“Kalau diperhatikan memang terapis menotok dengan pelan, tapi tenaga prana itulah yang memberikan energi sehingga tekanannya terasa kencang,” jelas Aria.

Dengan ujung-ujung jari terapis mengurut kaki dari ujung jempol kemudian jari-jari lain kemudian mengarah ke lutut dan betis. Penotokan tidak hanya dilakukan di kaki tapi juga di lengan dan di punggung. Proses itu berlangsung selama 45 hingga 60 menit.

Aria menegaskan, penyembuhan merupakan usaha yang baik tetapi setiap orang juga harus memperhatikan pola hidupnya. Misalnya makan tepat waktu, tidur cukup dan olah raga teratur. Aria menambahkan, hal tersebut dilakukan agar pasien cepat sembuh dan penyakit tidak timbul lagi. (cr1/ri)

Artikel yang Disarankan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3 × four =