WhatsApp

+62 812-3299-9470

Email

[email protected]

Jam Buka

Senin - Jum'at: 08.30AM - 04.30PM Sabtu: 08.30 AM - 01.30 PM

Bagi Informasi Ini

SPA

Tren penggunaan kosmetik berbahan alami terutama SPA bakal menjadi salah satu pendorong perkembangan industri kosmetik Tanah Air yang kini semakin berdaya saing di kancah global. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia merupakan salah satu pasar kosmetik yang cukup besar sehingga bisnisnya prospektif dan menjanjikan. Potensi pasar domestik ini antara lain meningkatnya jumlah populasi penduduk usia muda atau generasi millenial.“Saat ini produk kosmetik sudah menjadi kebutuhan primer bagi kaum wanita yang merupakan target utama dari industri kosmetik. Selain itu, seiring dengan perkembangan zaman, industri kosmetik juga mulai merambah pasar pria dan anak-anak,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (10/4/2019).

Dia menuturkan tren masyarakat untuk menggunakan produk alami membuka peluang munculnya produk kosmetik berbahan alami, seperti produk-produk spa yang berasal dari Bali.

“Produk-produk spa ini cukup diminati oleh wisatawan luar negeri, dengan brandingyang baik diharapkan produk kosmetik nasional dapat mencapai kesuksesan seperti produk-produk kosmetik dari Korea Selatan,” kata Airlangga.

Dia meyakini dari aspek bahan baku, Indonesia memiliki keunggulan melalui keanekaragaman hayati baik yang berasal dari darat maupun laut. Beberapa yang perlu dikembangkan seperti ganggang laut dan marine collagen yang potensial untuk dikembangkan di pasar lokal dan global.

“Jadi, perlu proses ekstraksi lagi untuk bahan baku kita. Misalnya lidah buaya bisa menghasilkan kolagen dan ada essential oil, yang saat ini masih impor,” katanya.

Airlangga menambahkan, di negara-negara Asean sendiri sudah mulai fokus mengembangkan potensi wellness industry, yang meliputi industri farmasi, herbal, dan kosmetik.

“Maka kita juga tidak boleh ketinggalan. Kita bersaing dengan market leader di Asia, yaitu Korea. Pada saat yang sama, Thailand juga tengah melakukan pengembangan industri di sektor-sektor tersebut.”

Artikel yang Disarankan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

four × 1 =