SEBAGIAN warga Kota Kota Bekasi, saat ini mulai doyan melakukan pijat refleksi, karena langsung bisa merasakan manfaatnya. Seperti halnya yang dilakukan oleh Eka Maulai. Sebagai wanita karir, dia banyak menghabiskan waktunya di tempat kerja hingga menguras tenaga. “Kelelahan kian parah karena kemacetan. Kalau macet bisa menghabiskan waktu dua sampai tiga jam di jalan,” ujar warga Harapan Baru ini.Untuk mengembalikan kebugaran stamina, Eka selalu melakukan pemijatan refleksi setidaknya dua kali dalam sebulan. Pemijatan itu diyakini tak hanya membuat tubuh rileks tapi badan juga fit.Bagi masyarakat perkotaan, pijat refleksi memang menjadi salah satu pilihan untuk melakukan rileksasi. Banyaknya peminat, mendorong Kusnani Budiyanto melebarkan sayap bisnisnya di Kota Bekasi. Tepatnya di Jalan Ruko Sentra Niaga 3 Barat Blok BG No. 21, Harapan Indah, Medansatria bernama Beijing’s Reflexology.
“Banyak warga Bekasi bekerja di Jakarta. Setiap hari mereka tak bisa menghindari kemacetan. Mereka itu tentu membutuhkan rileksasi,” ujarnya kepada Radar Bekasi.
Refleksi dilakukan dengan cara pemijatan yang dipantulkan dari otak ke organ tubuh yang kurang sehat. Ia memberikan contoh, untuk penderita liver, terapis akan memberikan tekanan pemijatan pada titik syaraf yang berkaitan dengan hati. Tekanan tersebut memantul dari otak menuju hati.
Untuk mendapatkan hasil pemijatan maksimal, Beijing Reflexology menyediakan tenaga pemijat handal dan professional. Setiap pemijat melalui proses pelatihan. Tiap tiga bulan sekali mereka dievaluasi. “Evaluasi ini kita lakukan untuk memberikan pijatan ke pasien lebih optimal,” jelasnya.
Pemijatannya juga tak menggunakan bahan kimia serta peralatan berteknologi. Dengan pemijatan alami tersebut efek samping bisa diminimalisir. Dirinya menuturkan, hingga saat ini belum ada efek samping yang dirasakan pasien. Sebaliknya setelah pemijatan pasien justru tidur lebih nyenyak. Perlu diketahui kurang tidur atau susah tidur merupakan sumber awal datangnya penyakit. (aka)