Pemkot Diminta Kembangkan Wisata Jamu, Mengembangkan pusat pelayanan jamu (klinik) dan spa
Uncategorized Mar 04, 2015
Jadwal Pelatihan SPA 2015
Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan didorong untuk mengembangkan wisata kesehatan jamu berbasis masyarakat. Selain untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), wisata kesehatan jamu juga dapat melestarikan jamu sebagai warisan budaya nusantara. Hal ini disampaikan Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Tawangmangu Indah Yuning Prapti pada R
apat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) dengan tema ìJamu sebagai Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakatî. Kegiatan diselenggaraan di Ruang Amarta Setda Kota Pekalongan, Rabu (25/2).
Menurut dia, jamu adalah warisan budaya nusantara dan wujud kecerdasan serta kearifan lokal masyarakat Indonesia. ìKarena itu, jamu patut terus dilestarikan dan dikembangkan,î terangnya. Dijelaskan, wisata kesehatan jamu bisa menjadi salah satu untuk melestarikan jamu. Lebih lanjut ia mengatakan, Pemkot Pekalongan bisa mengembangkan wisata jamu di lokasilokasi wisata yang sudah ada. Perpaduan Wisata jamu tersebut, kata dia, bisa menjadi perpaduan antara pusat pelayanan jamu (klinik) dan spa, kampung jamu serta pengolahan produk jamu atau kosmetika tradisional berskala mikro. ìDi pusat pelayanan jamu atau cafe jamu nantinya tidak hanya menjual jamu, tetapi juga makananmakanan, î sambungnya.
Ia mencontohkan wisata jamu di Desa Kalibakung, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal. ìSaat ini, pengelola kewalahan menerima tamu,î sambungnya. Selain itu, Kampung Djamoe Organik (KaDO) Martha Tilaar di Cikarang. ìTempat ini setiap hari juga selalu dikunjungi masyarakat. Ini kan retribusi bagi Pemda,î sambungnya. Indah mengatakan, dengan wisata kesehatan jamu, jamu akan bisa terangkat ke tempatnya yang layak. Sebelumnya, ia memaparkan berbagai manfaat jamu. Di antaranya memelihara kesehatan masyarakat. Tidak hanya berperan dalam pemeliharaan kesehatan dan pengobatan, namun jamu juga berfungsi menjaga kebugaran dan kecantikan. Selain itu, jamu juga akan mendorong kemandirian di bidang kesehatan dan mengurangi pembiayaan.
Karena itu, ia mendorong warga Kota Pekalongan untuk mengembangkan taman Toga (tanaman obat keluarga). Indah mengatakan, taman toga ini bisa disinergikan dengan program Rumah Pangan Lestari (RPL) yang dicanangkan Kementerian Pertanian. Kalau tanaman obat dikombinasikan dengan rumah pangan lestari, akan sangat bagus, tambahnya. (K30-47)