Padatnya aktivitas masyarakat di kota-kota besar menjadi peluang usaha perawatan tubuh atau akrab disebut spa. Peminatnya pun tidak hanya kalangan wanita, tapi sudah merambah ke kaum pria. Wajar bisnis yang memiliki target pasar tersendiri ini kian tumbuh.
Ramses L Tobing
JASA tukang pijat tradisional menjadi satu-satunya pilihan untuk menjaga kondisi tubuh. Akan tetapi, trend itu sudah bergeser seiring dengan perkembangan jaman. Sekarang pilihan baru bagi orang-orang, ialah datang ke tempat perawatan tubuh yang nyaman dan menyediakan beragam pilihan layanan yang lengkap dan sesuai dengan keinginan masing-masing individu.
Bagi pria tentu suka pijatan bertenaga. Sementara bagi orang yang lebih menyukai suasana rileks dengan buaian aroma terapi yang menenangkan maka spa menjadi alternatif pilihannya.
Namun, apa pun jenis spa yang ditawarkan, tentunya hal tersebut harus sesuai dengan kebutuhan dan selera target pasar agar bisnis ini bisa berjalan lancar dan efektif.
Sekelas Kota Pontianak bisnis seperti ini memang tumbuh subur. Ada yang memang menyediakan tempat khusus. Jika itu perhotelan maka dipastikan perawatan spa tetap disediakan bagi tamu yang menginap.
Namun ada juga yang jeli melihat peluang usaha. Tidak perlu menyewa tempat tapi memanfaatkan area perumahan yang begitu luas untuk dijadikan lahan usaha. Ini yang dilakukan Tan Miauw Kiang.
“Rumah saya terlalu besar untuk keluarga kecil. Lebih baik beberapa ruang kosong dimanfaatkan untuk bisnis,” kata Tan Miauw Kiang kepada wartawan koran ini.
Wanita yang tinggal di Jalan Paris II Komplek Casa Paris ini memilih buka spa perawatan. Martalena Spa brand dari bisnis yang dirintisnya. Dan ini sudah berjalan lebih dari satu tahun.
Berbekal pengalaman selama di dunia perawatan tubuh yang mengantarkannya mengembangkan sayap di bisnis ini, Tan Miauw Kiang memanfaatkan beberapa ruangan kosong di rumahnya.
Area samping rumah misalnya. Ini menjadi pintu masuk jika konsumen masuk akan langsung disambut keramahan dari karyawan Martalena Spa. Di sini konsumen akan mengutarakan keinginan serta keluhan yang dialami jika ingin mendapatkan perawatan tubuh yang lebih baik.
Bagian kiri ruangan terpajang beberapa obat serta ramuan yang akan digunakan untuk perawatan tubuh. Menariknya ramuan ini juga hasil karya Tan Miauw Kiang. Banyak konsumen yang menyukainya, sebab dibuat dari ramuan herbal.
Tan Miauw Kiang memilih rumah sebagai lokasi spa-nya karena mempertimbangkan nilai ekonomi. Sudah tak bisa dipungkiri, jika harga sewa sangat tinggi. Sementara untuk membuka bisnis serupa membutuhkan modal yang tidak sedikit. “Paling tidak ada manfaat yang diperoleh dari rumah besar yang dihuni keluarga kecil,” ungkapnya.
Bagi Tan Miauw Kiang perjalanan bisnis ini masih belum sempurna. Sebab, upaya promosi masih harus terus dilakukan. Sebagian orang Mereka lebih memilih menyewa tempat khusus untuk menawarkan jasa perawatan tubuh. Lokasi yang strategis tetap menjadi pertimbangan agar memudahkan konsumen.
Beda dengan Tan Miauw Kiang. Karena usahanya berdiri di areal komplek perumahan, maka promosi harus dilakukan secara gencar. Baik secara online maupun offline.
Tan Miauw Kiang bercerita ketika pertama kali berdiri dia mengenalkan bisnis ini kepada rekan-rekan dekat. Menurutnya cara seperti ini cukup ampuh meski terkesan konvesional.
Paling tidak dari mulut ke mulut konsumen sudah ikut mengenalkan Martalena Spa ke masyarakat. Namun dia juga bukan anti teknologi komunikasi. Media sosial juga dimanfaatkannya sebagai sarana promosi. Termasuk dengan memasang iklan di koran. “Butuh waktu untuk mengenalkan Martalena Spa ke orang-orang. Promosi seperti ini masih kami lakukan,” ujarnya.
Namun Tan Miauw Kiang Spa miliknya harus memiliki ciri khusus agar bisa menarik konsumen. Pilihan pertamanya jatuh pada lokasi. Meskipun tidak strategis, namun spa miliknya menawarkan ketenangan. “Jika ingin relaks dan tenang maka di sini pilihannya. Tidak ada mobil lewat dan keributan lainnya,” imbuhnya.
Pilihan lainnya ialah dari kualitas treatment yang ditawarkan. Ini yang terus dipertahankan dan ditingkatkan Tan Miauw Kiang. Kemudian dari produk yang digunakan sebagian besar adalah hasil olah Tan Miauw Kiang.
Dia bersyukur, rata-rata konsumen suka dengan produk yang dibuatnnya. Tak jarang selesai perawatan, konsumen membeli lagi produk yang digunakan untuk dibawah pulang ke rumah.
Kemudian tak kalah pentingnya adalah promosi dalam setiap momen. Dia mencontohkannya menjelang bulan suci Ramadan Martalena Spa memberikan harga khusus untuk lulur badan, masker badan dan mandi shower. Kemudian ada potongan diskon hingga 50 persen setiap harinya untuk berbagai perawatan yang ditawarkan. “Ini adalah strategi bisnis mengenalkan Martalena spa kepada publik,” pungkasnya. (*)