WhatsApp

+62 812-3299-9470

Email

[email protected]

Jam Buka

Senin - Jum'at: 08.30AM - 04.30PM Sabtu: 08.30 AM - 01.30 PM

Bagi Informasi Ini

Pelatihan SPA | Jadwal Pelatihan SPA 2015

kecil-kecil-gadis-amrik-sudah-doyan-nongkrong-di-spaMenurut laporan International Spa Association, tren industri kecantikan di Amerika mulai menargetkan pelanggan di bawah 13 tahun. Beberapa spa yang berbasis di New York bahkan benar-benar mendedikasikan diri mereka untuk para gadis kecil. Mereka menilai bahwa bisnis ini cukup menjanjikan.Mereka juga menawarkan layanan makeover bagi para gadis kecil yang hendak mengunjungi sebuah event istimewa, misalnya ulang tahun atau prom night.Kini ada 20.000 spa di Amerika yang memberikan layanan kecantikan bagi anak-anak. Mereka menawarkan perawatan seperti facial beraroma pisang atau pedikur dengan bola-bola gel.

Di spa Beverly Wilshire di Beverly Hills, California, pengelola menawarkan harga USD 50 (atau sekitar Rp 635.252) untuk pembersihan dan pijat wajah selama 15 menit. Bagi mereka yang mencari sesuatu yang lebih murah, ada paket layanan pedikur di Orbeez Luxury Spa dengan biaya USD 30 atau sekitar Rp 381.151.

“Saya merasa seperti putri terbaik di dunia,” kata Paige Ehresman, yang baru saja merayakan ulang tahunnya yang ketujuh. Paige dan teman-temannya menikmati perawatan kecantikan selama dua jam sebelum pergi ke pesta.

Tentunya tidak semua orang mendukung tren ini. Psikolog anak dan penulis, Madeline Levine, menyebut ini adalah konsep terburuk yang pernah ada. Sosiolog dan penulis Christine Carter juga setuju dengan pernyataan Madeline.

Dia berkata: “Dia memperingatkan para orang tua untuk tidak mengirim anak-anak mereka ke tempat-tempat di mana mereka bisa menjadi seperti Kardashian.”

Namun beberapa ibu berpendapat bahwa spa sama sekali tidak berbahaya untuk anak perempuan mereka, selama putri mereka tidak melakukannya secara berlebihan. Donna Amoruso, salah satu ibu yang mengajak anaknya ke spa, mengatakan bahwa dia hanya ingin mengajarkan kepada putrinya tentang cara merawat diri.

Apa tanggapan Anda tentang tren ini? Karena tak menutup kemungkinan bahwa suatu saat tren ini juga bisa mewabah di Indonesia.

Artikel yang Disarankan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

one × four =