Jangan Terlalu Lama Menjemur Bayi
Artikel Pijat Bayi Des 17, 2014
Pelatihan SPA | Diklat SPA
Menjemur bayi baru lahir kerap dilakukan para ibu yang umumnya bertujuan untuk membuat bayi tidak kuning. Nah, jika ingin menjemur si kecil, apa yang sebaiknya diperhatikan oleh ibu?
———————————-
MENURUT dr Fifi Sofia SpA, menjemur bayi boleh dilakukan asal dilakukan pada jam tertentu, misalnya di bawah pukul 08.00 WIB pagi dan di atas pukul 15.00 atau 16.00 WIB selama 10-15 menit per hari. “Hal ini dilakukan bukan untuk mengurangi kadar bilirubin, tapi sebagai asupan vitamin D yang baik untuk tulang,” kata dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang.
Dia menyatakan, terdapat banyak penelitian yang menyebutkan bahwa paparan sinar matahari tidak terbukti dan tidak efektif mengurangi kadar bilirubin. Ia menambahkan, pada kondisi tertentu, anak dengan kadar bilirubin terlalu tinggi atau bayi kuning harus diberi terapi sinar. Lama perawatan selama diterapi sinar pun tergantung tingginya kadar bilirubin dan penyebabnya.
Dikatakannya, faktor penyebab yang paling sering menyebabkan bayi kuning ialah faktor fisiologis. Dalam artian, anak yang baru lahir dan kuning sebagian besar disebabkan fungsi hatinya yang belum matang. Apalagi, sel darah merah pada bayi yang lebih cepat lahir biasanya lebih cepat mengalami pemecahan atau lease. “Usus mereka pun belum bekerja maksimal pada minggu-minggu pertama,” tambahnya.
Bisa juga karena faktor patologis, di mana ada sesuatu yang tidak normal. Misalnya, bayi tersebut ada penyakit di mana terdapat ketidakcocokan golongan darah antara ibu dengan bayi dan ada kelainan dalam sel darah merah serta enzim G6PD. Pada dasarnya, bilirubin memiliki dua jenis yang meliputi bilirubin indirect dan bilirubin direct.
Bilirubin indirect merupakan bilirubin yang larut dalam lemak. Sedangkan bilirubin direct, larut dalam air. Perbedaannya terdapat di dalam metabolisme tubuh. “Kalau bayi kuning, biasanya merupakan bilirubin indirect. Jika kadar bilirubin indirect tinggi di dalam darah, itu bisa melewati sawar darah otak karena larut dalam otak dan bisa berbahaya. Kalau hal itu terjadi, akan mengakibatkan kejang dan bayi bisa cacat,” ujarnya.
Tingginya kadar bilirubin juga tergantung pada kondisi, usia, berat badan, dan apakah bayi tersebut lahir prematur atau tepat waktu. Untuk menurunkan kadar bilirubin, umumnya dilakukan terapi sinar sebagai penanganan pertama dan transfusi tukar meskipun beberapa ahli menyatakan paparan sinar matahari bermanfaat untuk metabolisme vitamin D pada bayi usia enam bulan ke atas supaya metabolisme tubuh membentuk vitamin D secara mandiri. “Jika ibu ingin menjemur si kecil, tubuh bayi diperbolehkan untuk dibolak-balik perlahan, tetapi bagian mata harus ditutup agar tidak terkena sinar secara langsung,” tambahnya. Maka dari itu, ia menyarankan untuk menjemur bayi di balik pelindung, seperti kaca jendela, agar tidak terkena udara luar, misalnya debu, angin, dan radiasi matahari. (may/ce4)