• Home
  • Jadwal Pelatihan SPA 2023
  • Tentang Kami

Jangan Terlalu Lama Menjemur Bayi

Artikel Pijat Bayi Des 17, 2014
Bagi Informasi Ini
Facebook0
Twitter0
LinkedIn0
Google+0

Pelatihan SPA | Diklat SPA

tips-merangsang-otak-bayi-KUFMenjemur bayi baru lahir kerap dilakukan para ibu yang umumnya bertujuan untuk membuat bayi tidak kuning. Nah, jika ingin menjemur si kecil, apa yang sebaiknya diperhatikan oleh ibu?
———————————-
MENURUT dr Fifi Sofia SpA, menjemur bayi boleh dilakukan asal dilakukan pada jam tertentu, misalnya di bawah pukul 08.00 WIB pagi dan di atas pukul 15.00 atau 16.00 WIB selama 10-15 menit per hari. “Hal ini dilakukan bukan untuk mengurangi kadar bilirubin, tapi sebagai asupan vitamin D yang baik untuk tulang,” kata dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang.


Dia menyatakan, terdapat banyak penelitian yang menyebutkan bahwa paparan sinar matahari tidak terbukti dan tidak efektif mengurangi kadar bilirubin. Ia menambahkan, pada kondisi tertentu, anak dengan kadar bilirubin terlalu tinggi atau bayi kuning harus diberi terapi sinar. Lama perawatan selama diterapi sinar pun tergantung tingginya kadar bilirubin dan penyebabnya.
Dikatakannya, faktor penyebab yang paling sering menyebabkan bayi kuning ialah faktor fisiologis. Dalam artian, anak yang baru lahir dan kuning sebagian besar disebabkan fungsi hatinya yang belum matang. Apalagi, sel darah merah pada bayi yang lebih cepat lahir biasanya lebih cepat mengalami pemecahan atau lease. “Usus mereka pun belum bekerja maksimal pada minggu-minggu pertama,” tambahnya.
Bisa juga karena faktor patologis, di mana ada sesuatu yang tidak normal. Misalnya, bayi tersebut ada penyakit di mana terdapat ketidakcocokan golongan darah antara ibu dengan bayi dan ada kelainan dalam sel darah merah serta enzim G6PD. Pada dasarnya, bilirubin memiliki dua jenis yang meliputi bilirubin indirect dan bilirubin direct.
Bilirubin indirect merupakan bilirubin yang larut dalam lemak. Sedangkan bilirubin direct, larut dalam air. Perbedaannya terdapat di dalam metabolisme tubuh. “Kalau bayi kuning, biasanya merupakan bilirubin indirect. Jika kadar bilirubin indirect tinggi di dalam darah, itu bisa melewati sawar darah otak karena larut dalam otak dan bisa berbahaya. Kalau hal itu terjadi, akan mengakibatkan kejang dan bayi bisa cacat,” ujarnya.
Tingginya kadar bilirubin juga tergantung pada kondisi, usia, berat badan, dan apakah bayi tersebut lahir prematur atau tepat waktu. Untuk menurunkan kadar bilirubin, umumnya dilakukan terapi sinar sebagai penanganan pertama dan transfusi tukar meskipun beberapa ahli menyatakan paparan sinar matahari bermanfaat untuk metabolisme vitamin D pada bayi usia enam bulan ke atas supaya metabolisme tubuh membentuk vitamin D secara mandiri. “Jika ibu ingin menjemur si kecil, tubuh bayi diperbolehkan untuk dibolak-balik perlahan, tetapi bagian mata harus ditutup agar tidak terkena sinar secara langsung,” tambahnya. Maka dari itu, ia menyarankan untuk menjemur bayi di balik pelindung, seperti kaca jendela, agar tidak terkena udara luar, misalnya debu, angin, dan radiasi matahari. (may/ce4)

Newer Older

Leave A Comment

Informasi dan Bantuan

WhatsApp/SMS/CALL 0812-1501-7910

Kategori

  • Artikel Fisioterapi
  • Artikel Pijat Bayi
  • Artikel Pijat Postnatal
  • Artikel Pijat Pre-Natal
  • Artikel Shiatsu
  • Fasilitas SPA
  • Lulur Teh Hijau
  • Pelatihan Ayurvedic Spa
  • Pelatihan Baby and Kid Massage Theraphy (Terapi Pijat Bayi dan Anak-anak) Pada Kasus Kelemahan Reflek Hisap dan Lambat Bicara
  • Pelatihan Baby and Kid Massage Untuk Bayi dan Anak Dengan Gangguan Pernafasan
  • Pelatihan Baby Massage (Pijat Bayi) Untuk Bayi dengan Gangguan Kesehatan
  • Pelatihan Baby Yoga (Yoga Untuk Bayi) and SPA
  • Pelatihan Balinese Massage and SPA
  • Pelatihan Bayi Berenang
  • Pelatihan BISNIS dan Manjemen SPA GRATIS Berbasis Online (e learning)
  • Pelatihan Bisnis Mom and Baby SPA
  • Pelatihan Herbal Slimming SPA
  • Pelatihan Indian Head
  • Pelatihan Indian Head Massage
  • Pelatihan Javanese Boreh Massage (Masase Boreh Jawa)
  • Pelatihan Javanese Lulur for SPA
  • Pelatihan Manajemen Bisnis SPA
  • Pelatihan Manajemen Outlet SPA di Hotel
  • Pelatihan Manajemen Pemasaran Usaha Spa
  • Pelatihan Menciptakan Image Positif Usaha Spa
  • Pelatihan Menjadi SPA Manager Bagi Day SPA dan Hotel Resort SPA
  • Pelatihan Menyusun Standar Operating Procedure (SOP) SPA
  • Pelatihan Nail Art dan Henna Art
  • Pelatihan Pembuatan Bahan SPA Tradisional
  • Pelatihan Penyusunan Bisnis Plan Usaha SPA
  • Pelatihan Racik Herbal dan Perawatan Tradisional Pasca Melahirkan Spontan
  • Pelatihan Spa
  • Pelatihan Spa Anggur Merah
  • Pelatihan SPA Daun Pandan
  • Pelatihan SPA For Waxing Treatment
  • Pelatihan SPA Teknik Shiatsu
  • Pelatihan SPA untuk Lancar Persiapan Melahirkan dan Menyusui
  • Pelatihan Teknik Face Treatment
  • Pelatihan Teknik Massage Dengan Menggunakan Bambu (Bamboo Massage)
  • Pelatihan Teknik Pengurutan Tradisional (Tradisional Massage)
  • Pelatihan Teknik Perawatan SPA untuk Miss V
  • Pelatihan Teknik SPA Pasca Melahirkan (Nifas)
  • Pelatihan Teknik Swedish Massage
  • Pelatihan Teknik Tapotement dan Stroking Massage (Tapotement dan Stroking Massase)
  • Pelatihan Teknik Thai Massage
  • Pelatihan Teknik Underwater Massage
  • Pelatihan Therapist Refleksi
  • Pelatihan Traditional Baby Massage (Pijat Bayi Tradisional)
  • Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2014 Tentang Pelayanan Kesehatan SPA
  • Sauna
  • Serai
  • Sertifikasi Bagi Usaha SPA
  • Sertifikasi Terapis SPA untuk Memperoleh Sertifikat Kompetensi
  • SKKNI SPA
  • SPA Serba-Serbi
  • SPA: Herbal Ball Massage
  • Tentang Lulur
  • Therapist
  • Totok Creambath Aromatherapy
  • Uncategorized
pelatihan terapis refleksi
pembuatan bahan spa