WhatsApp

+62 812-3299-9470

Email

[email protected]

Jam Buka

Senin - Jum'at: 08.30AM - 04.30PM Sabtu: 08.30 AM - 01.30 PM

Bagi Informasi Ini

spa vulkanikPelatihan SPA-Jangan keburu risih jika Anda mendengar ada perawatan kulit menggunakan abu vulkanik Gunung Krakatau. Sebab di balik warnanya yang kusam, abu dari letusan gunung berapi yang berlokasi di Selat Sunda itu diklaim punya sederet manfaat untuk kecantikan dan kesehatan kulit. Faedah itu dimanfaatkan Martha Tilaar Salon Day Spa lewat produk baru mereka, Krakatoa Hot Lava Treatment.Namun, bukan abu dari letusan baru Gunung Krakatau yang digunakan Martha Tilaar sebagai bahan utama spanya. Melainkan yang sudah berumur lebih dari seribu tahun, dan terdapat di sekitar gunung tersebut. “Setelah diteliti sekitar setahun oleh laboratorium di Prancis, kandungan abu Gunung Krakatau ternyata bagus untuk kulit,” kata Pengembang Perawatan Martha Tilaar Salon Day Spa, Mien Rogin, saat ditemui di Cikini, Selasa siang lalu.

Mien menyebutkan, abu Gunung Krakatau kaya sulfur yang bermanfaat merangsang kolagen, untuk mencegah keriput, dan membuat kulit awet muda. Mineral lain dalam abu tersebut adalah titanium dioksida dan boronitrida, yang berguna melembabkan, mengencangkan, serta mencerahkan kulit. Meski bahan dasarnya abu, terapi ini diklaim tak bikin iritasi. “Ada magnesium di dalam abu yang bisa mencegah gatal,” ujarnya.

Spa Krakatoa Hot Lava terdiri atas tiga tahap, yakni Krakatoa Lava Massage, Krakatoa Heating Paste Stone, dan Krakatoa Heating Wrap. Proses perawatannya berlangsung selama 2,5 jam, dengan harga Rp 1,35 juta per paket. Penasaran, kami mencoba perawatan tersebut di Martha Tilaar Salon Day Spa Cikini, Jakarta Selatan, Selasa siang lalu.

1. Perawatan awal

Alunan gamelan menemani proses spa saya siang itu, di sebuah ruang berukuran 3×5 meter berpencahayaan temaram. Oleh Tri, perempuan yang sudah menjadi terapis di Martha Tilaar Salon Day Spa sejak 29 tahun, kaki saya terlebih dulu direndam dan dibersihkan dengan garam aromaterapi. Setelahnya, ia mengoleskan scrub di tubuh saya untuk mengangkat sel kulit mati.
Tri kemudian meletakkan sejumlah batu basalt vulkanik hangat di punggung dan telapak tangan saya. Batu basalt dipilih karena mampu menyerap dan menyimpan panas lebih lama dibanding jenis batu alam lainnya. Keberadaan batu tersebut, meski hanya selama sepuluh menit, bisa memberi efek rileks pada tubuh.

2. Krakatoa Lava Massage

Tahap pemijatan ini menggunakan abu vulkanik yang sudah diolah menjadi gel yang mudah diserap tubuh. Gel dicampurkan dengan madu yang mengandung vitamin B1, B2, C, E,dan mineral untuk antioksidan. Kandungan tersebut bermanfaat melembabkan, melembutkan, dan mencerahkan kulit, mencegah penuaan dini, serta sebagai antibakteri.
Gel juga mengandung aromaterapi dari cypress atau cemara yang kaya minyak atsiri untuk melancarkan peredaran darah, menghilangkan nyeri otot, mengurangi selulit, dan mengaktifkan sistem syaraf. “Cypress terkenal bisa menghancurkan lemak,” ujar Mien. Tahap ini membuat saya amat rileks, apalagi Tri memberi “bonus” berupa totok wajah.

3. Krakatoa Heating Paste Stone


Pada tahap ini, dua “batu” dari abu vulkanik ditaruh di bagian dada dan perut. Menariknya, batu tersebut dibikin si terapis langsung di depan Anda. Batu spa dibikin dari adonan 250 gram bubuk abu vulkanik dan 75 cc air dingin, yang akan mengeras dalam waktu tiga menit setelah diaduk. “Karena adonan cepat mengeras, saya mesti mengaduk dengan cepat dan pakai pelindung tangan,” kata Tri, yang mengenakan sarung tangan plastik.
Sensasi hangat terasa begitu kedua batu menyentuh kulit saya. Bau belerang menguar mengiringi asap tipis yang keluar dari batu. Menurut Mien, batu hangat dari abu vulkanik Krakatau bermanfaat menghancurkan lemak dan sel kulit mati, serta untuk melancarkan peredaran darah. Untuk membuat tubuh semakin rileks, terapis juga akan memberi pijatan-pijatan lembut.

4.Krakatoa Heating Wrap

Tahap terakhir, Tri kembali membuat adonan dari 210 gram abu vulkanik dan 175 cc air dingin untuk masker. Namun jenis bubuk abu yang digunakan berbeda dengan tahap sebelumnya, karena tak bakal mengeras. Adonan kental tersebut kemudian dibalurkan ke seluruh tubuh. Setelahnya, tubuh saya dibungkus rapat dengan plastik, dan selimut khusus.
Mien menjelaskan, tubuh harus ditutup rapat dengan plastik dan selimut khusus untuk memaksimalkan meresapnya nutrisi masker ke kulit. Efeknya, selama 20 menit tahap ini berlangsung, tubuh akan luar biasa berkeringat. “Saat berkeringat itu, racun-racun keluar dari dalam tubuh,” ujarnya.

Artikel yang Disarankan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

three × one =