WhatsApp

+62 812-3299-9470

Email

[email protected]

Jam Buka

Senin - Jum'at: 08.30AM - 04.30PM Sabtu: 08.30 AM - 01.30 PM

Bagi Informasi Ini

reflexology3Spa merupakan salah satu perawatan yang digemari para wanita. Tujuan spa adalah untuk mendapat manfaat kesehatan, mulai dari menghilangkan pegal hingga sekedar relaksasi. Akan tetapi, spa juga bisa menimbulkan penyakit jika tidak dilakukan sesuai standar atau prosedur.Wakil Ketua Asosiasi Spa Terapis Indonesia, dokter Lianywati Batihalim SpOk, M Biomed menceritakan, ia pernah mendapati pasien yang malah sakit sepulang dari spa, seperti nyeri tulang belakang.“Terapis spa harus profesional, bersertifikat. Jadi tahu cara memijat yang benar,” kata Liany dalam acara Beauty Festival di Kuningan City, Rabu (2/12/2015).Penyakit lain yang bisa ditimbulkan dari spa adalah infeksi, baik dari kuman, jamur, hingga virus. Liany mengaku juga pernah mendapati pasien yang terkena penularan herpes dan virus pada paru-paru setelah pulang dari spa.

Menurut Liany, hal ini dikarenakan tidak dibersihkannya peralatan spa sehabis digunakan seperti sauna. “Seharusnya setiap ada satu orang yang menggunakan, airnya diganti yang baru,” kata Liany.

Untuk itu, Liany mengingatkan, spa tidak bisa dilakukan asal-asalan oleh terapis. Mereka seharusnya mengikuti pelatihan di Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) dan Lembaga Sertifikasi Profesi sebagai terapis spa.

Untuk sertifikasi inernasional, terapis bisa menjalani pelatihan dan uji kompetensi di Diploma Beauty Esthetic Cosmetology (CIDESCO) atau Diploma Confederation of International Beauty Therapy Cosmetology (CIBTAC). Kemudian, tempat spa harus menunjang keselamatan dan kesehatan pelanggan.

“Ruang perawatan harus bersih, pencahayaan gimana, ventilasi, pembuangan limbah, toilet, higienis, sanitasi alat dan perlengkapan, itu harus diperhatikan,” ujar salah satu penulis buku Spa: Pengetahuan, Aplikasi, dan Manfaat ini.

Ketua Umum Asosiasi Spa Terapis Indonesia, dr. Kusumadewi Sutanto menambahkan, sebelum memulai spa terapis sebaiknya juga mengetahui riwayat penyakit pelanggan. Jangan sampai tindakan spa justru akan memperburuk penyakit seseorang

Spa merupakan salah satu perawatan yang digemari para wanita. Tujuan spa adalah untuk mendapat manfaat kesehatan, mulai dari menghilangkan pegal hingga sekedar relaksasi.

Akan tetapi, spa juga bisa menimbulkan penyakit jika tidak dilakukan sesuai standar atau prosedur.

Wakil Ketua Asosiasi Spa Terapis Indonesia, dokter Lianywati Batihalim SpOk, M Biomed menceritakan, ia pernah mendapati pasien yang malah sakit sepulang dari spa, seperti nyeri tulang belakang.

“Terapis spa harus profesional, bersertifikat. Jadi tahu cara memijat yang benar,” kata Liany dalam acara Beauty Festival di Kuningan City, Rabu (2/12/2015).

Penyakit lain yang bisa ditimbulkan dari spa adalah infeksi, baik dari kuman, jamur, hingga virus. Liany mengaku juga pernah mendapati pasien yang terkena penularan herpes dan virus pada paru-paru setelah pulang dari spa.

Menurut Liany, hal ini dikarenakan tidak dibersihkannya peralatan spa sehabis digunakan seperti sauna. “Seharusnya setiap ada satu orang yang menggunakan, airnya diganti yang baru,” kata Liany.

Untuk itu, Liany mengingatkan, spa tidak bisa dilakukan asal-asalan oleh terapis. Mereka seharusnya mengikuti pelatihan di Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) dan Lembaga Sertifikasi Profesi sebagai terapis spa.

Untuk sertifikasi inernasional, terapis bisa menjalani pelatihan dan uji kompetensi di Diploma Beauty Esthetic Cosmetology (CIDESCO) atau Diploma Confederation of International Beauty Therapy Cosmetology (CIBTAC). Kemudian, tempat spa harus menunjang keselamatan dan kesehatan pelanggan.

“Ruang perawatan harus bersih, pencahayaan gimana, ventilasi, pembuangan limbah, toilet, higienis, sanitasi alat dan perlengkapan, itu harus diperhatikan,” ujar salah satu penulis buku Spa: Pengetahuan, Aplikasi, dan Manfaat ini.

Ketua Umum Asosiasi Spa Terapis Indonesia, dr. Kusumadewi Sutanto menambahkan, sebelum memulai spa terapis sebaiknya juga mengetahui riwayat penyakit pelanggan. Jangan sampai tindakan spa justru akan memperburuk penyakit seseorang

Artikel yang Disarankan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

nine − five =