Jadwal Pelatihan SPA 2015
Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak kembali menjalani terapi penyembuhan kali kedua. Pasca dirawat di rumah sakit di Malaysia dan Singapura, Awang diduga terserang bellpalsy — sejenis penyakit yang menyebabkan kelumpuhan wajah akibat disfungsi saraf kranial VII (saraf facialis).Awang juga sudah menjalani terapi selama seminggu sebelum tahun baru 2015 di Bali. Orang nomor satu di Kaltim ini menjalani hydroterapy di Hotel Sanur Beach, Bali. Pekan lalu, Awang kembali menjalani terapi di Spa & Resort, kawasan Lembah Gunung Tangkuban Perahu, Jl. Raya Ciater, Subang Jawa-Barat.
Ciater Spa Resort memiliki fasilitas unggulan wellness spa yang merupakan perpaduan teknologi modern dengan sumber air panas yang berkhasiat bagi kesehatan tubuh. Ditangani tenaga ahli medis dan physiotherapy untuk memulihkan kesehatan dan kebugaran.
Hydrotherapy (terapi air) kali ini dipilih tempat pemandian terapi air belerang air panas. Selama terapi, ia didampingi keluarga besarnya, termasuk anak bungsunya Awang Fauzan. Dari tim medis, dokter Andreas dari Rumah Sakit Kelapa Gading, yang dikenal sebagai dokter ahli stroke, dipercaya untuk menangani proses terapi air.
Selama terapi, anak kedua Dayang Donna Walfiares Tania menerima laporan perkembangan setiap hari melalui adiknya Awang Fauzan. Beberapa momentum Awang Faroek selama menjalani terapi air, diabadikan melalui ponsel.
Aktivitas Awang selama terapi di kolam air panas diabadikan. Awang terlihat dibopong beberapa petugas terapi, saat dipindahkan ke kolam yang mengandung bahan belerang. “Setiap hari, papa terapi air. Disuruh latihan jalan di atas air,” tutur Donna menceritakan kepada Tribun Kaltim, terkait perkembangan ayahnya selama terapi di Ciater, Jawa Barat, Senin (26/1/2015).
Dari beberapa aktivitas yang diabadikan keluarganya, Awang tampak sedang berada di dalam kolam. Didampingi instruktur terapis, dibantu alat berbentuk segi empat yang menggantung, untuk memudahkan ia berjalan di dalam kolam.
Aktivitas lainnya, Awang mengambang didampingi para terapis sambil memegangi Awang di kolam renang. Tubuhnya mengenakan karet ban berwarna merah. Di kedua bagian kakinya, juga mengenakan karet ban dengan ukuran yang disesuaikan.
Meskipun sedang menjalani terapi, kebiasaan Awang yang tidak lepas dengan kesibukannya sebagai Gubernur. Menurut Donna, sebagai kepala daerah, beberapa tugas tetap dikerjakan seperti menandatangani berkas dan membaca laporan kegiatan di pemerintahan.
“Malam-malam, tetap kerja tuh. Meskipun kedinginan,” ucap Donna, sambil memperlihatkan foto sang ayah, yang sedang melihat laporan di meja kerjanya. Mengenakan kacamata, tubuh Awang masih ditutupi handuk, setelah menjalani terapi air.
Perlahan demi perlahan, kata Donna, Awang sudah dapat berjalan. Hanya saja, belum diperbolehkan dokter berjalan lebih lama. Pasalnya, masih diperlukan waktu agar bisa menjaga keseimbangan.
“Kalau beberapa langkah, bisa saja. Misalnya dari tempat tidur ke sofa,” ungkap Donna.
Tim dokter juga mengawasi makan Awang. Kata Donna, ia diingatkan mengurangi makanan yang berkolesterol seperti, telur dan daging. “Termasuk sayur kesukaan bapak, sayur labu siem,” tuturnya.
Rencananya, Awang melanjutkan terapi 3 Februari pekan depan. “Rencananya di Hotel Aston di Samarinda. Katanya ada kolam air panasnya,” pungkasnya.
Sejak fisik Awang mengalami penurunan, sempat dilarikan ke RS Raffles Medical at Raffles Hospital, Singapura, Selasa (11/11/2014) lalu. Kejadian itu, setelah ia memimpin rapat bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Lamin Etam.
“Waktu dibawa ke Singapore, keluarga papa ikut juga. Saya yang urus papa. Papa selalu minta ke Donna. Jadi waktu di Singapore, terpaksa temani papa di kamar. Tapi tidurnya di lantai di sebelahnya papa,” kenang Donna. (*)