WhatsApp

+62 812-3299-9470

Email

[email protected]

Jam Buka

Senin - Jum'at: 08.30AM - 04.30PM Sabtu: 08.30 AM - 01.30 PM

Bagi Informasi Ini

spaSuka pekerjaan yang memerlukan lebih banyak tenaga dibandingkan pekerjaan yang fokus pada pikiran.Motto itulah yang dimiliki Tita Puspitasari, 37 tahun, seorang terapis spa bambu kelahiran Bogor. Tatkala berhadapan dengan tamu, wajahnya jadi lebih cerah. Kepribadian tamu yang datang dapat terlihat dari mata Tita.Profesi terapis yang digeluti Tita penuh perjuangan. Ia menempuh pelatihan spa selama delapan bulan di Gaya Spa Wolter Monginsidi. Dalam perjalanan pelatihannya, ia tidak langsung mempraktikkan massage dan menangani tamu, melainkan belajar soal seluk-beluk spa, dari arti spa dan fungsi spa.

Selanjutnya, ia belajar anatomi tubuh dan produk spa. Setelah menguasai pembelajaran, Tita bersama rekan terapis yang menjalani pelatihan saling mempraktikkan teori yang diperoleh.

Lulus teori dan praktik, ia baru diizinkan menangani tamu langsung. Ia mengakui awam saat pertama kali mengikuti pelatihan spa.

“Tadinya saya sempat putus asa. Kok kerjanya jadi pijat? Tapi trainer saya bilang bukan pijat, melainkan spa. Setelah saya mengikuti latihan, lama-lama betah juga. Ilmu yang diperoleh luar biasa dan hebat karena bisa belajar anatomi tubuh,” tutur Tita. Gemelut hatinya yang ingin keluar dari pelatihan batal dilakukan.

Ia semakin semangat bekerja. Hal ini didukung tipe Tita yang suka bekerja menggunakan tenaga. Pekerjaan yang membutuhkan kerja otak lebih banyak kurang disukainya.

Kalau bekerja dengan pikiran akan kepikiran terus dan tidak bisa tidur, katanya saat berbincang dengan Health-Liputan6.com di Bambu Slimming Beauty Care Spa di Jalan Margonda Raya Nomor 489, Depok, Jawa Barat pada Selasa (13/12/2016).

Artikel yang Disarankan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

15 − four =