Arya Daffa Maulana Rosyadi menolak saat diarahkan untuk tidur tengkurap untuk menjalani salah satu sesi baby massage. Setelah dibujuk secara perlahan dia akhirnya menurut saat seorang fisioterapis mulai memijat bagian punggungnya. Tapi Arya menjalani pijat punggung tidak dalam posisi tengkurap, ia memilih menjalani terapi sambil duduk di atas mainan gajah.Sore itu, Rabu (24/9/2014) Arya diantar orangtuanya untuk menjalani sesi baby massage di Nona Little House. Tempat khusus yang menyediakan Baby Spa dan Kids hair Cut memberi pendekatan yang lunak pada anak-anak yang akan menjalai terapi.Selain cara pendekatan yang baik dari para fisioterapis profesional, Nona Little House juga menyediakan fasilitas layaknya area bermain bagi anak. Fasilitas mainan ini sekaligus menjadi media pembantu proses terapi, seperti yang dijalani Arya. Meski bukan untuk pertama kalinya Arya menjalani baby massage, tetap saja ia harus dibujuk lebih dulu agar mau dan bisa tenang saat dipijat.
Euginia Putri PP sebagai salah satu owner Nona Little House menyebut baby massage dari sisi kesehatan memiliki banyak fungsi positif. Melalui penanganan yang baik dari profesional terapis, bayi sudah bisa menjalani terapi sejak baru lahir. Proses terapi yang tepat bagi anak sejak bayi memiliki dampak bagus bagi tumbuh kembang anak.
“Pijatan pada bayi baik untuk peredaran darah, tentu saja cara pemijatan pada bayi berbeda dengan pemijatan bagi anak-anak dan orang dewasa, perlu tenaga fisioterpis profesional yang memiliki pendidikan khusus,” ujar Noniek, panggilan akarab Euginia.
Proses pemijatan di bagian tubuh tertentu pada bayi memiliki manfaat berbeda. Misalnya untuk pemijatan daerah perut bisa untuk memperlancar buang air besar dan memperlancar proses penyerapan nutrisi oleh usus.
Baby massage juga bisa membantu anak untuk mendapatkan kualitas tidur yang bagus. Dalam proses lebih jauh, kondisi tidur yang bagus pada bayi juga dapat merangsang sel-sel otak.
“Cara pemijatan pada bayi usia 0 sampai 3 bulan dilakukan dengan teknik khusus, baik cara meletakkan posisi bayi maupun pijatannya yang sifatnya lebih seperti elusan. Sedangkan untuk anak-anak usia sampai 14 tahun pijatan bisa dilakukan lebih keras,” kata Noniek yang juga seorang dokter.