Pelatihan SPA – Demo seni terapi pijat Jawa kuno memikat warga Paris, dalam pameran spa, kecantikan dan kesehatan di gedung Porte De Versailles, Paris, Prancis, 7-9 April lalu. Demonstrasi itu dilakukan oleh Woro Herry Astuti dari keraton Yogyakarta. Demo seni pijat Jawa kuno yang juga dikenal dengan sebutan Spa itu, antara lain, dilakukan di depan 300 pimpinan pengusaha spa Prancis. Bersama stafnya Lutfi Nurul Inaiyah, Woro juga mempraktikan seni pijat Bali Canang Sari di atas panggung. Kepala Promosi Pariwisata Indonesia di Prancis VITO Paris, Eka Moncarre mengatakan, kehadiran Woro Herry Astuti dalam pameran spa, kecantikan dan kesehatan itu mendapat dukungan Kementerian Pariwisata RI. “Ini masih berkaitan dengan upaya mempromosikan spa Indonesia sebagai tujuan wisata,” tulis dia dalam rilis yang diterima Antara, Selasa, 11/4.
Selama tiga hari pameran spa di Paris, Woro Herry Astuti berbagi ilmu dengan para pemilik salon spa di Eropa. Tak kurang Presiden Spa Prancis Jean Jacques Gauthier, menyatakan kekagumannya pada kemampuan Woro dalam mentransfer energi positifnya.
Dalam acara itu Woro memadukan seni pijat dengan seni tari dan pernafasan. Dia tidak sekadar pijat memijat melainkan juga menyalurkan energi dari dalam dalam laku spiritual.
Dengan diiringi gending Jawa, Worro tampil di atas panggung diawali dengan gerakan ritual pembuka. Di, misalnya, meletakan kendi dan bokor diikuti sembah dalam posisi mendhak.
Lalu dia melakukan Lenging Bandawasa, yaitu teknik memijat pada titik energi diikuti dengan glangsur, yakni memiijat dengan usapan telapak tangan. Ini dilakukan pada bagian-bagian tertentu pada tubuh. “Gerakan yang sangat dinamis dan kadang halus,” ujar Francoise Perier, pemilik spa di Paris.
Diakui Francoise Perier, spa yang ada di Prancis banyak datang dari Thailand. Sebagian besar masyarakat Prancis tidak mengenal apa yang disebut dengan spa karena memang tidak ada orang lain yang menyentuh bagian tubuh sama sekali.
Woro berharap kehadirannya di Paris memberikan manfaat bagi praktisi spa di Prancis.