WhatsApp

+62 812-3299-9470

Email

jttcugm.jogja@gmail.com

Jam Buka

Senin - Jum'at: 08.30AM - 04.30PM Sabtu: 08.30 AM - 01.30 PM

Bagi Informasi Ini

Pelatihan Bisnis Mom and Baby SPA

14546_12511_senam-bayi-dite2DUNIA anak adalah dunia bermain. Meskipun istilah yang digunakan adalah gym, kegiatan di dalamnya tetap saja bermain-main. Hanya, tanpa mereka sadari, permainan di dalamnya punya sejumlah manfaat untuk fisik dan psikis. ’’Untuk merangsang sensorik dan motorik bayi ya, terutama,’’ ungkap dr Meta Handidita SpA. Dokter spesialis anak tersebut menerangkan, baby gym sebenarnya merupakan alat bantu belajar dan olahraga paling dini untuk bayi. ’’Kegiatannya disebut brain gym,’’ imbuhnya.

Sesuai dengan namanya, konsep utama brain gym adalah menstimulasi otak anak yang sedang dalam golden period atau masa emas. Stimulasi otak di masa ini mampu mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Rangkaian gerakannya juga melatih koordinasi mata, telinga, tangan, dan seluruh anggota tubuh. ’’Brain gym bisa dilakukan sejak balita. Tentu, kegiatannya disesuaikan berdasar umur,’’ ungkap Meta.

Dia mencontohkan, kegiatan untuk bayi berusia 2 bulan akan berbeda dengan anak berusia 18 bulan. Menstimulasi motorik bayi berusia 2 bulan dilakukan dengan tummy time. ’’Bayi telungkup di atas alas yang datar, lalu dilatih mengangkat kepalanya,’’ jelas dokter lulusan FK Unair tersebut. Sementara itu, untuk anak 18 bulan, stimulasi sederhananya adalah mengajaknya berdiri dengan satu kaki secara bergantian untuk melatih keseimbangan tubuh.

Chuckie Filamor, instruktur baby gym Vita Baby Bright yang didatangkan dari Filipina, memberikan contoh berbagai gerakan dan manfaatnya. Beberapa bisa dilakukan di rumah, namun ada juga yang hanya bisa dilakukan di kelas. Sebab, butuh alat dan orang dewasa yang membantu. Misalnya, saat berjalan di beam (balok dengan lapisan empuk), anak akan belajar keseimbangan, kemudian dia akan diayun. ’’Ini melatih kekuatan otot tangannya. Sekalian supaya dia have fun, senang sekali kan seperti terbang,’’ ucapnya.

Saat disuruh mendorong ban yang empuk, anak belajar koordinasi tangan dan kaki. Rolling ke depan dan belakang akan melatih kelenturannya. Hanya dengan gerakan sederhana tersebut, mereka belajar hal-hal baru yang bisa dilakukan diri mereka sendiri.

’’Rasa ingin tahu mereka tinggi sekali ya. Segala sesuatu yang baru membuatnya begitu antusias. Karena itulah, keberadaan cermin dibutuhkan saat kegiatan,’’ ungkap Adisty Ambarpratiwi, psikolog pendamping di Vita Baby Bright. Ketika badannya diajak melengkung ke kanan, anak-anak bisa heran melihat tubuhnya lentur. ’’Lama-lama heran, lalu senang kok rambutnya bisa berayun,’’ ungkapnya mengingat tingkah polah peserta baby gym.

Berdasar pengalamannya, anak-anak yang awalnya dikeluhkan orang tuanya kurang aktif jadi lebih ceria dan banyak tingkah. Energinya juga tersalurkan lebih positif dan bermanfaat. Bukankah anak-anak suka berlari kencang, lalu menjatuhkan badannya tiba-tiba? Jika diberi tahu tentang gerakan lain yang lebih menyenangkan, mereka akan beralih.

Jika brain gym dilakukan di kelas-kelas yang diadakan penyelenggara gym anak, mereka akan terbiasa dengan orang lain. ’’Sekalipun pada anak usia 1–3 tahun masih bermain individu, setidaknya dia percaya diri melakukan banyak hal di depan banyak orang,’’ ungkap Adisty.

Mereka juga belajar menghafal rutinitas yang dilakukan seperti meletakkan sepatu, mengambil matras, dan duduk di depan mamanya. Ketika gerakan berayun, mereka belajar percaya kepada orang lain. ’’Saat bergelantungan, yang baru pertama biasanya nangis, lalu lama-lama malah tertawa. Jadi, di sini mereka me-manage ketakutannya juga kan,’’ imbuh Adisty.

Di samping itu semua, dokter Meta mengingatkan tetap memperhatikan keamanan. Misalnya, pastikan lokasi aman dari benda tajam yang berpotensi melukai. Atau, saat menstimulasi bayi untuk meraih/menggapai benda, pastikan benda di sekitar yang terjangkau tidak berbahaya bagi bayi. ’’Selain itu, pemberian stimulasi harus disesuaikan dengan perkembangan motorik anak, jangan dipaksakan,’’ tegasnya. (puz/c17/jan)

Artikel yang Disarankan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *