Maraknya fenomena baby spa memang terasa sejak beberapa tahun belakangan, terutama di kalangan masyarakat urban. Berbagai aktivitas menarik, baik untuk bayi maupun ibu gencar ditawarkan,sehingga mendorong ibu untuk membawa bayinya mengikuti perawatan spa. Namun, sejauh manakah manfaat baby spa? Apakah baby spa hanya sekedar tren. MENURUT dr Rismarini Sp A (K), spesialis anak Rumah Sakit Dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, spa awalnya merupakan terapi yang dilakukan dengan mandi atau berendam. Dalam perkembangannya, aktivitas spa tidak semata-mata mencakup perawatan mandi saja, tetapi juga mencakup perawatan lain, seperti pemijatan tubuh. “Spa kini juga tidak terbatas hanya bagi orang dewasa, mengingat bayi dan anak pun dapat mengikuti program spa di salon spa khusus,”ungkapnya. Idealnya, seluruh aktivitas untuk bayi dilakukan di bawah pengawasan terapis terlatih.
Pada umumnya, baby spa diawali dengan tahap pemijatan. Pijat bayi dapat dilakukan dengan memegang, menggerakkan, dan atau memberi tekanan pada tubuh. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa stimulasi pijat berkaitan erat dengan peningkatan berat badan anak, bayi prematur yang diberi stimulasi pijat menunjukkan kenaikan berat badan per hari 47 persen lebih tinggi dibandingkan bayi yang tidak diberi stimulasi.
Pijat bayi diduga berpengaruh pada peningkatan aktivitas sistem saraf vagal dan motilitas (pergerakan) lambung yang menyebabkan penyerapan nutrisi menjadi lebih efisien dan berat badan meningkat. Menariknya, efek pijat tersebut lebih besar ketika menggunakan minyak, seperti minyak kelapa (coconut oil), dan minyak bunga matahari (sunflower oil). “Para ahli menduga hal ini disebabkan oleh penyerapan minyak ke permukaan kulit,”tambahnya.
Manfaat pijat bayi, terutama yang prematur, terhadap perkembangan di kemudian hari telah banyak dibuktikan. Bayi yang dipijat cenderung lebih matang, baik dari segi motor, orientasi, maupun perilaku. “Bayi prematur yang dipijat dengan kekuatan sedang juga lebih jarang rewel, menangis, maupun menunjukkan perilaku stres lainnya,”jelasnya.
Dia menjelaskan, bayi yang mendapat terapi pijat umumnya lebih aktif, sadar (alert) dan menghabiskan jam tidur lebih sedikit. Suatu studi terhadap bayi prematur yang dipijat hingga usia 8 bulan menunjukkan bahwa pijat bayi meningkatkan kualitas tidur dan membuat bayi lebih sedikit terbangun saat jam tidur.
Selain itu, manfaat pijat bagi kulit bayi didapatkan bila dilakukan menggunakan minyak. Pemberian minyak membantu menstabilkan suhu bayi dan mencegah hilangnya panas melalui kulit. Hal ini umumnya lebih bermanfaat bila dilakukan pada bayi prematur yang cenderung mudah mengalami hipotermia (suhu tubuh di bawah normal). “Pemakaian minyak juga terbukti dapat memperbaiki tekstur kulit karena dapat mengangkat sel kulit mati dan mencegah kulit menjadi kering dan pecah-pecah,”pungkasnya. (may)