WhatsApp

+62 812-3299-9470

Email

[email protected]

Jam Buka

Senin - Jum'at: 08.30AM - 04.30PM Sabtu: 08.30 AM - 01.30 PM

Bagi Informasi Ini

Pelatihan bisnis SPA dengan Dinas Pariwisata

pelatihan spa

Perawatan spa kian digemari. Apalagi spa di Indonesia yang memiliki latar belakang budaya dan tradisi, serta bahan alami. Inilah sebabnya spa Indonesia hadir sebagai perawatan kecantikan yang khas, unik, dengan berbagai khasiat. Lantaran perawatan spa banyak disukai, tak mengherankan jika bisnis spa terus berkembang. Jika ingin menjalankan bisnis spa, jangan asal sekadar mengikuti tren terkini. Anda juga perlu memelajari kiat berbisnis spa. Saran dari Wulan Tilaar Widarto, dipl. Cidesco, Director Martha Tilaar Spa boleh menjadi panduannya.

Dalam rangkaian kegiatan Martha Tilaar Beautifying Indonesia Conference, di Bandung, 7-8 Oktober 2011, Wulan berbagi ilmu dan rahasia sukses berbisnis spa. “Saya menyampaikan 20 smart ways to market your spa, kepada sekitar 100 peserta seminar, yang kebanyakan adalah penggemar spa, dan 10 sampai 15 orang di antaranya adalah pemilik spa. Mereka antusias mendengarkan dan mencatat. Hal-hal yang disampaikan juga lebih bersifat teknis dan praktis,” tutur Wulan seusai seminar, di Hotel Grand Preanger, Bandung, Jumat (7/10/2011) lalu. Dari 20 kiat sukses berbisnis spa, Wulan menyebutkan ada lima faktor penting yang harus diperhatikan saat memberikan layanan spa. Di antaranya kualitas perawatan, mekanisne pemasaran, mengelola sumber daya manusia atau karyawan, cara menggaet pelanggan, dan keterampilan si pemilik spa yang perlu terus ditingkatkan. Wulan menjelaskan, konsep spa harus memanjakan lima panca indera. Selain itu, sebarkan informasi dengan menggunakan fasilitas yang ada untuk promosi. Bekerjasama dengan jaringan lain, seperti e-marketing, e-coupon seperti Deal Keren misalnya, ini patut dicoba. Menurut Wulan, bisnis spa juga perlu menetapkan target. Dalam hal ini berikan target kepada terapis. “Bisnis bukan hanya uang tetapi juga karyawan. Untuk mendapatkan omzet, karyawan juga perlu diberikan target. Untuk memberikan target pada terapis, ada caranya. Terapis harus memiliki bahasa tubuh yang benar, dan mendapatkan pengetahuan tentang produk dan perawatan dengan baik,” jelas Wulan.

Saat berbagi pengalamannya menjalankan bisnis spa, Wulan banyak menekankan peran karyawan. Staf Anda harus bisa menarik pelanggan, katanya. “Jangan hanya membuang waktu untuk menerangkan produk tapi tidak bisa menutupnya dengan transaksi. Karyawan harus bisa mendorong orang untuk melakukan perawatan, jika perlu langsung ditanyakan kapan bisa melakukan perawatan spa. Ada cara menarik pelanggan, namun tidak dengan cara yang kasar,” tuturnya. Meski karyawan punya pengaruh besar dalam keberhasilan bisnis spa, peran pemilik spa juga tak kalah penting. “Pemilik spa harus terus update dengan berbagai keterampilan dan tren terkini. Dengan begitu pemilik spa bisa mengembangkan inovasi perawatan spa miliknya.Caranya, ikuti berbagai kegiatan untuk menambah ilmu, pengetahuan, dan keterampilan,” tambahnya.

Artikel yang Disarankan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

19 − twelve =